sumber : detik.com |
Berhentinya operasi Freeport saat ini membuat sebagian dari pegawai terpaksa dirumahkan. Otomatis kebutuhan sehari-hari pun terganggu. Lantas, sebenarnya berapa penghasilan normal karyawan Freeport dalam sebulan?
"Kalau nominal untuk grade saya sendiri B1 atau pratama, itu based Rp 8-9 juta/bulan, itu masih dipotong pajak. Kalau grade di pratama sendiri dibagi lagi dari A sampai F," jelas salah satu karyawan PTFI saat ditemui di lokasi demo, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Ia menerangkan, Freeport memberlakukan penggolongan gaji yang cukup banyak di setiap level, besaran tersebut merupakan gaji dasar, tentu ada tambahan penghasilan dari lembur dan sebagainya. Pekerja di kantor dan lapangan pun juga memiliki standar gaji yang berbeda.
"Jelas berbeda, misalnya yang admin sama lapangan pasti beda, tergantung job grade masing-masing. Saya sendiri bekerja sebagai insinyur untuk gambar-gambar yang akan dikerjakan di tambang, kadang harus di kantor kadang di lapangan," ucap dia.
Dia menyebut, keuntungan bekerja di perusahaan asal Amerika Serikat itu juga mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis untuk keluarga.
"Kalau disebutkan satu-satu saya enggak hapal, yang pasti biaya pendidikan kesehatan ditanggung 100%. Enggak bisa sebutkan satu-satu terperinci, enggak ada tempat lain yang lebih baik karena Freeport seperti rumah kami," kata Satrio.
Sementara itu, Koordinator Solidaritas Peduli Papua, Maikel Adi, berujar berhentinya operasi Freeport berimbas pada pemotongan pendapatan bulanan yang diterima karyawan.
"Karena perusahaan memberlakukan efisiensi, perusahaan tidak mau lebih banyak karyawan yang dirumahkan. Maka dipotong jam kerja, misal dari 12 jam sehari menjadi 10 jam. Impact tentu ke pendapatan, misalnya dari Rp 10 juta ke Rp 6 juta sebulan. Tapi gaji basic tetap sama," ungkap Maikel.(idr/mca)
0 comments:
Post a Comment